Sepanjang Jalan Kenangan

Jakarta, pertengahan tahun 1985. Inilah awal aku mengenyam pendidikan menengah pertamaku. Di sebuah sekolah menengah pertama bernama SMP Negeri 62. Sebuah sekolah yang berada di suatu daerah yang dinamakan Kompleks Pendidikan Rawa Bunga, di bilangan Kampung Melayu - Jakarta Timur.

Pada masa itu, SMP Negeri 62 adalah salah satu sekolah yang termasuk ke dalam jajaran sekolah / SMP favorit untuk wilayah rayon Jakarta Timur. Kefavoritan sekolah ini dikarenakan mutu sekolah ini yang cukup baik. Ditambah lagi dengan terdapatnya Perpustakaan Umum untuk tingkat wilayah kota Jakarta Timur di dalam lingkungan kompleks pendidikan ini sebagai fasilitas yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.
Selain SMP Negeri 62 Jakarta, di Kompleks Pendidikan Rawa Bunga ini pun berdiri pula beberapa sekolah lain, seperti, SMA Negeri 54 Jakarta Timur, SD Negeri Rawa Bunga dan SD Negeri Rawa Bunga.

Hari pertama memasuki sekolah menengah pertama, suasana sekolah diwarnai dengan persiapan menghadapi penataran P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Sebagai siswa dan siswi baru, Kami memang diwajibkan mengikuti penataran P4 tersebut. Para siswa dan siswi dikumpulkan untuk berbaris per kelas di lapangan, lalu nama-nama kelas ditentukan dengan sistem diundi. Aku kebetulan mendapat kesempatan untuk mengambil undian nama kelas ke depan dan mendapatkan nama Pahlawan Revolusi Ahmad Yani sebagai nama kelas Kami. Aku pun akhirnya diangkat menjadi pemimpin kelasku untuk sementara ( karena belum adanya pemilihan Ketua Kelas ). Kelas Ahmad Yani dan kelas-kelas lainnya, yang kesemuanya berjumlah 8 kelas mendapatkan penataran P4 selama seminggu.