« Home

The Beatles


oleh
De_Wan

Di awal tahun 1982, saat Aku masih bersekolah di sekolah dasar. Inilah kali pertama Aku mengenal dan menyukai sebuah group musik. The Beatles - lah group musik pilihanku. Dalam sejarah industri musik pop dunia, The Beatles ternyata dikenal sebagai band paling sukses yang pernah ada. Malah kesuksesannya nggak cuma diurusan musik aja, tapi juga mempengaruhi segala bidang kehidupan.

Inilah ceritaku tentang The Beatles:

Di saat-saat akhir karir aktif The Beatles pada tahun 1970, John Lennon pernah bilang kalo bandnya itu punya nama yang bisa bikin segala-galanya jadi besar. Kata-kata itu bukan sekedar bualan aja. Pasalnya omongan ini berdasarkan pengalamannya selama 7 tahun berkarir dengan The Beatles.

Pada masa-masa itu apapun yang berbau nama The Beatles pasti bakal jadi besar. Album, single, dan konser mereka udah pasti mengeruk keuntungan besar. Berbagai jenis memorabilia (kenang-kenangan) dan merchandise selalu jadi rebutan. Sampai berita soal band dan personilnya, sekecil apapun, jadi andalan buat menaikkan oplah media.

Nggak tahunya ucapan salah satu pentolan band asal Liverpool, Inggris, itu masih tetap berlaku hingga 30 tahun berikutnya. Buktinya memorabilia The Beatles masih tetap jadi incaran. Album-album barunya yang dirilis-meski berupa kompilasi-tetap aja laku di pasaran. Bahkan cerita soal band dan para personilnya terus digulirkan media massa demi meraih keuntungan.

Berikut fakta-fakta kecil tapi penting yang mesti diketahui dari The Beatles :

CIKAL BAKAL THE BEATLES

Adalah band sekolah bentukan John Lennon. Butuh bandnya jadi legendaris, beberapa kali bandnya mengalami perubahan nama.

- The Black Jacks ( Maret 1957 )
- The Quarrymen ( Maret 1957 - Oktober 1959 )
- Johnny and The Moondogs ( Oktober - November 1959 )
- The Nerk Twins ( 23-24 April 1960 )
- The Beatals ( awal tahun 1960 )
- The Silver Beetles ( 10 Mei -awal Juni 1960 )
- The Silver Beats ( 14 Mei 1960 )
- The Beatles ( awal sampai pertengahan Juni 1960 )
- The Silver Beetles ( pertengahan Juni - awal Juli 1960 )
- The Silver Beatles ( awal Juli - awal Agustus 1960 )
- The Beatles ( 16 Agustus 1960 - bubar )

Nama THE BEATLES berasal dari ide John Lennon. Nama ini sebenarnya nggak punya makna yang spesifik. Malah menurut yang ngasih ide, nama band ini nggak lebih dari sekedar nama becandaan aja. Pasalnya didapat dari hasil permainan kata-kata, yaitu nama serangga ( beetle atau kumbang ) digabung dengan beat ( gaya musik yang dimainkan ).

The Beatles tenar lebih dulu di Jerman ketimbang di Inggris. Lantaran karir mereka diawali dengan bermain di klub-klub di Jerman. Makanya sewaktu The Beatles mulai bermain di klub-klub di kota Liverpool, banyak yang menyangka kalo mereka adalah orang-orang Jerman. Apalagi poster konsernya bertuliskan : The Beatles, Direct from Hamburg.

The Beatles mulai bermain di klub-klub di Jerman, atau tepatnya di kota Hamburg, pada bulan Agustus 1960. Sukses cukup besar diraih di Jerman, terbukti dari selalu penuhnya klub tiap kali mereka tampil. Sukses The Beatles bikin iri klub-klub yang awalnya menolak menampilkan mereka dan berusaha menjegal langkah The Beatles. Entah gimana caranya,mereka berhasil membuat working permit The Beatles dicabut secara mendadak dan seluruh personil dideportasi keluar Jerman.

Pil penambah tenaga atau doping mulai digunakan para personil The Beatles saat main di klub-klub di Jerman. Mereka terpaksa menggunakan obat-obatan supaya selalu fit tiap kali manggung, apalagi mereka harus tampil 6 hari seminggu selama 8 jam. Belakangan kebiasaan menggunakan doping ini membuat mereka terlibat dalam penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.

Pada awal tahun '60-an, The Beatles adalah satu-satunya band di Inggris yang tampil dengan gaya urakan dan sembarangan. Ditambah lagi permainan musik yang lebih keras daripada musisi lain. The Beatles terlihat aneh dengan penampilan ini lantaran gaya yang jadi ciri khas rock 'n roll itu udah ditinggalkan musisi Inggris dan mulai tampil rapi. The Beatles nggak tau adanya perubahan ini, pasalnya sebelum itu mereka lagi sibuk nge-band di Jerman.

Setiap kali selesai manggung pada masa-masa tahun 1961 ( era Cavern ), para personil The Beatles selalu terlibat perselisihan. Bukan berselisih soal pembagian hasil manggung, tapi karena rebutan pengen jadi supir mobil. Nggak heran, pasalnya di dalam mobil yang sempit mereka harus berdesak-desakan pula dengan instrument musik. Jadinya buat mendapatkan tempat yang paling enak di dalam mobil menurut mereka adalah dengan menjadi supir.

Audisi pertama The Beatles untuk mendapatkan label rekaman terjadi pada tanggal 1 Januari 1962, di depan para petinggi Decca Records di London. Pada audisi tersebut The Beatles memainkan lagu-lagu Sheik of Araby, Red Sails in the Sunset, dan Like Dreamers Do. Tapi gara-gara penampilan yang kurang memuaskan akibat nervous, Decca nggak jadi mengontrak mereka. Setelah itu sejumlah label kayak Pye, HMV, Columbia, bahkan EMI, menolak tawaran demo The Beatles.

Audisi dengan George Martin pertama kali dilakukan The Beatles pada tanggal 6 Juni 1962 di EMI Studio yang terletak di St. John's Wood. Dalam audisi ini The Beatles memainkan lagu-lagu karangan mereka sendiri, kayak Love Me Do, Ask Me Why, P.S. I Love You, dan Hello Little Girl. Akhirnya pada tanggal 11 September 1962, George Martin membawa The Beatles ke studio rekaman buat pertama kalinya dan merekam lagu Love Me Do dan P.S. I Love You. Lagu-lagu ini lantas dirilis oleh Parlophone Records, anak perusahaan EMI Records.

Drummer asli The Beatles, Pete Best, dipecat pada bulan Agustus 1962 dan posisinya digantikan oleh Ringo Starr. Rumor yang beredar soal pergantian drummer ini adalah karena John, paul dan George Jealous dengan kegantengan Pete. Tapi berita resmi menyebutkan kalo keputusan ini keluar lantaran George Martin nggak suka dengan permainan Pete.

Ciri khas permainan The Beatles hingga tahun 1967 adalah pakaian jas rapi bikinan Pierre Cardin. Tapi di awal tahun 1962, saat Brian Epstein mulai jadi manajer, The Beatles sempat pecah jadi 2 kubu gara-gara masalah penampilan ini. Kebijakan Brian yang mengharuskan The Beatles selalu tampil formil tiap kali tampil di depan publik, lengkap dengan jas dan dasi, disambut dengan pro dan kontra dari personil. Paul dan Ringo adalah personil yang pro, sedangkan John dan George bersikap kontra.

The Beatles mulai memunculkan histeria massa tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1963. Histeria ini muncul beberapa hari setelah mereka merilis debut album Please Please Me, dan puncaknya adalah pada tanggal tersebut saat mereka akan bikin live performance TV yang syutingnya dilakukan di London Palladium. Meski siaran TV ini ditonton oleh 15 Juta orang, tapi ribuan fans tetap muncul di venue tempat syuting digelar.

Di awal tahun 60-an, bisa dibilang kalo semua orang, baik itu cewek maupun cowok, tergila-gila dengan model rambut poni yang populer dengan istilah moptop. Kegilaan ini muncul lantaran gaya rambut hasil kreasi Astrid Kircherr, pacar mantan personil The Beatles, Stuart Sutcliffe, jadi trademark The Beatles. Saking populernya, model rambut ini menginspirasikan perusahaan mainan asal Inggris, Bell Toy Company, untuk memproduksi wig model moptop. Hasilnya, perusahaan mainan ini mengeruk keuntungan besar lantaran wig tersebut laku keras.

Besarnya pengaruh The Beatles sepanjang tahun 60-an, berdampak pula di kalangan remaja Amrik. Sejumlah musisi Inggris dengan mudahnya menembus pasar remaja di negeri Paman Sam. Selain itu seleb asal Inggris ikutan populer juga di Amrik, kayak aktor Michael Caine dan Sean Connery. Selain itu produk-produk buatan Inggris juga selalu dianggap paling bagus. Bahkan remaja Amrik berusaha bisa ngomong dengan aksen Inggris biar dibilang keren.

Saat The Beatles tampil live di acara tv Amrik, The Ed Sullivan Show, pada bulan Februari 1964, diperkirakan 73 juta orang di 23 juta rumah berada di depan televisi buat menyaksikan acara ini. Angka ini memecahkan rekor buat acara tv di Amrik. Selain itu ada rekor lain, yaitu saat siaran live ini ditayangkan nggak ada satupun mobil yang kecurian di seluruh kota New York pada alam itu.

Di masa-masa jayanya The Beatles, seluruh pers Inggris nyaris nggak pernah bikin berita negatif soal The Beatles. Pasalnya artikel yang bagus soal The Beatles pasti berujung pada oplah tinggi. Harian Daily Mirror sempat terpuruk penjualannya gara-gara pada terbitan tanggal 21 Juni 1963 mereka menurunkan headline yang isinya soal perilaku buruk John Lennon saat mabuk berat dan memukul Bob Wooler ( DJ Cavern Club ). Peristiwa ini terjadi pada saat perayaan ulang tahun Paul McCartney yang ke-21. Belakangan harian tadi lantas berubah sikap mendukung John Lennon dan jadi salah satu pembelanya.

Begitu besarnya ketergantungan pers terhadap berita soal The Beatles, bikin setiap perlakuan kasar personil The Beatles terhadap pers juga ditutup rapat-rapat. Kayak kejadian pada medio Agustus 1964, saat George Harrison yang lagi kesel menyiram isi gelasnya kepada fotografer di klub Whisky-A-Go-Go. Peristiwa ini terekam oleh kamera sejumlah fotografer yang kebetulan ada di situ. Meski foto ini dipublikasikan, tapi gambar yang ada diubah sedemikian rupa sehingga percikan air dari gelas George nggak kelihatan.

Media massa pernah menyamakan The Beatles dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Pasalnya The Beatles sukses merasuki anak muda dan menciptakan histeria massa, persis kayak yang dilakukan oleh Hitler semasa meluncurkan propaganda perangnya dimasa Perang Dunia ke-2.

Pada tanggal 31 Oktober 1963, The Beatles tiba di London airport setelah melakukan tur luar negeri mereka yang pertama, yaitu ke Swedia. Sambutan yang didapat begitu keluar dari pintu pesawat sama sekali nggak diduga. Meski hujan deras, ribuan fans ternyata udah menunggu buat menyambut kedatangan mereka. Jeritan histeris fans bahkan mengalahkan suara mesin jet pesawat. Sejak itu muncul tradisi yang disebut airport reception. Tiap kali The Beatles tiba atau berangkat dari bandara di seluruh Inggris, ribuan fans pasti hadir di situ. Selain itu pihak bandara pasti memutar lagu-lagu The Beatles sebagai penghormatan.

Pemutaran perdana film A Hard Day's Night pada 6 Juli 1964 di London Pavillion dibanjiri sekitar 20 ribu rang fans. Sedangkan setiap kali pemutaran pada hari-hari berikutnya, 200 ribu orang fans bikin antrian sepanjang 16 kilometer. Nggak heran kalo produser film ini meraih keuntungan besar. Dengan biaya produksi film sebesar 500 ribu dolar Amrik, film yang syutingnya dilakukan mulai dari tanggal 29 Februari hingga 24 April ini bisa meraih pemasukan sebesar 5,8 juta dolar Amrik hanya dalam waktu 6 minggu.

Pada film A Hard Day's Night, ada satu segmen adegan The Beatles tampil di sebuah acara TV. Adegan ini direkam pada tanggal 31 Maret 1964, di Scala Theatre, London. Tapi entah kenapa adegan dipotong saat The Beatles memainkan lagu You Can't Do That, dan nggak pernah dipublikasikan hingga tahun 1994. Saat potongan adegan ini dipertunjukkan lagi. Terbukti kalo Phil Collins, yang saat itu berusia 13 tahun, sempat bermain di film ini sebagai figuran penonton.

Fans club resmi The Beatles di Inggris pada tahun 1964 mempunyai jumlah anggota sebanyak 58 ribu orang. Lantaran saking banyaknya jumlah anggota dan rata-rata dari mereka selalu mencari info setiap saat, akhirnya dibuatkan line telepon khusus bagi para anggota yang bisa menampung 100 panggilan masuk tiap jamnya.

Omongan para personil The Beatles, meski cuma becandaan, selalu dianggap serius. Contohnya George Harrison pernah bilang kalo dia pengen banget nyari celana dalam model Amrik kalo tur ke negara tersebut. Omongan ini langsung ditanggapin serius oleh perwakilan fans club The Beatles di New York. Perwakilan ini langsung ngirim surat buat menanyakan kayak apa perbedaan celana dalam model Amrik dan Inggris. Informasi ini dibutuhkan sebagai bahan rapat pengurus fans club buat menyediakan celana dalam yang dimaksud.

Pada tanggal 18 September 1964, seorang fans cewek nekat menculik pelayan hotel tempat The Beatles menginap. Di bawah ancaman pisau, pelayan hotel tadi disuruh nunjukin kamar tempat personil The Beatles menginap.

Hotel yang pernah menjadi tempat nginap para personil The Beatles selalu bisa mengeruk keuntungan tambahan setelah mereka check out. Contohnya, Muehlebach Hotel di Kansas City berhasil menjual 16 selimut dan 8 bantal bekas tidur personil The Beatles seharga 750 dolar Amrik. Sedangkan seprai bekas tempat tidur The Beatles dipotong kecil-kecil dan masing-masing dijual seharga 10 dolar Amrik.

Perusahaan asuransi yang menjadi penjamin The Beatles, Lloyd's London, sering kali dilanda kecemasan besar kalo band ini tur ke luar negeri. Pasalnya kalo saja ada satu personil The Beatles yang cedera, meskipun ringan sekalipun, perusahaan asuransi ini harus membayar pengganti kerugian sebesar 5,5 juta dolar Amrik.

The Beatles sangat mempengaruhi perkembangan musik di tahun 60-an, terbukti banyak banget band yang tampil dengan imej nyaris mirip dengan mereka. Padahal para personil The Beatles sendiri selalu berusaha keluar dari imej mereka. Buktinya mereka beberapa kali sempat bikin proyek di luar band dan memakai nama samaran. Di antara nama-nama samaran yang pernah dipakai para personil The Beatles di antaranya adalah :

- John

Joel Nohnn, John O' Cean, Dr. Winston O' Boogie, Dr. Winston O' Reggae, Dr. Winston O' Ghurkin, Pdt. Thumbs Ghurkin, Pdt. Fred Ghurkin, John St. John Johnson, Kaptain Kundalini, Dr. Dream, Dwarf McDougal, Mel Torment

- Paul :

Bernard Webb, Apollo C. Vermouth, Paul Ramon, Percy Thrillington

- George :

L'Angelo Misterioso, George O'Hara, George O' Hara Smith, George Harrisong, Son of Harry, Hari Georgeson, P. Poducer, Jai Raj Harisein, Nelson Wilbury

- Ringo :

Richie, Richie Snare, English Ritchie

Pada tanggal 26 Oktober 1965, The Beatles dianugerahi gelar kebangsawanan MBE ( Member of British Empire ) oleh Ratu Elizabeth di Istana Buckingham, London. Tapi penganugerahan gelar kepada The Beatles disambut protes dari sejumlah publik figur yang mendapat gelar sama, terutama dari kalangan militer dan pahlawan perang. Malah ada yang mengembalikan medali MBE ke istana sebagai bentuk protes.

Pada tanggal 24 Juli 1967, The Times, media massa Inggris, menerbitkan sebuah artikel yang isinya cukup mengejutkan publik luas. Pada artikel tersebut ditulis kalo keempat personil The Beatles dan manajer mereka, Brian Epstein, mendukung petisi untuk melegalkan penggunaan mariyuana ( semacam narkotika ). Terang aja kalo gara-gara ini banyak orang tua yang mengecam, tapi di sisi lain The Beatles makin dipuja-puja oleh kalangan yang pengen memberontak terhadap nilai-nilai kemapanan ( baca : Flower Generation ).

Banyak yang mengira kalo personil The Beatles dan The Rolling Stones terlibat pada perseteruan soal siapa yang paling hebat di antara mereka. Padahal kedua band ini merupakan teman yang sangat akrab. Saking akrabnya, para personil The Beatles mengenalkan pemakaian drugs dan narkotika kepada para personil The Rolling Stones dan sering mabok bareng.

Pengalaman The Beatles menggunakan LSD ( semacam drugs yang biasa disebut Acid ), pertama kali adalah saat seseorang dengan diam-diam mencampurkan zat tersebut pada minuman John dan George pada sebuah pesta makan malam di London. Meski sebelumnya para personil The Beatles udah terbiasa minum pil doping dan mengisap ganja, tapi pengaruh LSD lebih gawat lagi. Belakangan LSD jadi "konsumsi tetap" para personil The Beatles dan bikin musik yang digarap jadi semakin dahsyat.

Tahun 1967 hingga 1969 adalah masa-masa paling berat yang harus dilalui para personil The Beatles selama kebersamaan mereka. Terutama setelah kematian tragis menimpa manajer sekaligus sahabat mereka paling dekat, Brian Epstein. Kesulitan yang dialami The Beatles lantaran mereka nggak siap me-manage karir band sendiri.

Tanggal 1 September 1967, atau tepatnya 5 hari setelah kematian Brian Epstein, keempat personil The Beatles berkumpul di rumah Paul McCartney yang terletak di kawasan St. John's Wood, buat membahas masa depan band. Cuma masalah yang dibahas pada pertemuan ini adalah soal pembuatan film Magical Mystery Tour yang berasal dari ide Paul McCartney. Pada pertemuan ini sempat muncul pertikaian antara John dan Paul, lantaran belum ada skrip yang jelas soal film ini. Inilah awal dari perseteruan antara dua tokoh utama The Beatles.

Pada bulan Februari 1968, tiga personil The Beatles, John, Paul dan George pergi ke India buat belajar meditasi di bawah bimbingan Maharishi Mahesh Yogi. Meditasi ini berakhir pada bulan Maret 1968. Meditasi ini harus dipersingkat lantaran ada rumor yang tidak beres soal guru mereka tadi. Isu yang beredar adalah Maharishi berusaha memperkosa teman seperjalanan mereka, Mia Farrow.

Bulan Mei 1968, perpecahan dalam tubuh The Beatles mulai santer. Diawali dengan keinginan John dan paul buat jadi pemimpin, menggantikan Brian Epstein. Tapi masalah ini berkembang besarsetelah John sering ngajak Yoko Ono, pacar barunya, menghadiri sesi rekaman The Beatles di studio Abbey Road. Padahal para personil The Beatles pernah sepakat untuk tidak mengajak pacar atau isteri selama proses rekaman. Buntutnya masing-masing personil The Beatles jadi males buat ikutan proses rekaman secara bersama dan cuma dateng buat menyelesaikan bagiannya sendiri aja.

Bulan Mei 1968, The Beatles mengumumkan dibentuknya perusahaan bisnis milik mereka bernama Apple Corporation Ltd. Ide pembentukan perusahaan ini menurut para personil The Beatles adalah sebagai usaha buat meredam berkembangnya paham komunisme ala barat.

Pada tahun 1969, para personil The Beatles mulai melakukan kegiatan masing-masing dan nggak peduli lagi soal karir band. John sibuk dengan kegiatan aktivis perdamaiannya, Paul mulai bersolo karir, Ringo sibuk pengen jadi bintang film dan George sibuk bikin musik bareng sahabatnya, Eric Clapton. Paul sempat memutuskan buat menjadi pemersatu The Beatles sebagai pimpinan. Tapi ide ini ditolak oleh tiga personil lainnya. Puncaknya George mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun tersebut.

Tanggal 13 September 1969 jadi hari kelabu buat The Beatles saat John Lennon ngeluarin statement resminya, keluar dari The Beatles. Statement ini dikeluarkan saat perjalanan tur Plastic Ono Band ke Toronto, Kanada. Lantas pada medio Februari 1970, giliran paul McCartney yang bikin statement cabut dari The Beatles. Statement ini langsung disampaikan kepada John Lennon. Akhirnya pada tanggal 10 April 1970, Paul mengumumkan secara resmi kalo The Beatles bubar. John merasa kesal dengan pengumuman resmi Paul ini, pasalnya dia merasa keduluan.

Pada tanggal 8 Desember 1980, terjadi sebuah tragedi bagi dunia musik. John Lennon tewas tertembak oleh seorang yang mengaku fans bernama Mark David Chapman. Penembakan ini terjadi tepat di depan pintu apartment Dakota, tempat tinggal John di Amrik, sepulangnya John dari studio rekaman. Penembakan terjadi sekitar jam 11 malam. Dan lantaran ditubuh John tersarang 5 butir peluru yang mengakibatkan pendarahan hebat, nyawanya nggak tertolong lagi saat tiba di rumah sakit Roosevelt Hospital. Ironisnya, tahun sebelumnya John dan Yoko sempat menyumbang dana sebesar 1.000 dolar amrik kepada polisi kota New York buat pengadaan rompi anti peluru.

Tahun 1994, para personil The Beatles yang tersisa kembali masuk studio rekaman buat menggarap album The Anthology. Meski John Lennon sudah meninggal, ketiga personil The Beatles berhasil membuat sebuah single baru berjudul Free As A Bird. Lagu ini adalah karya terakhir John Lennon yang sempat direkam oleh Yoko Ono. Album ini mampu meraih sukses besar dipasaran sepanjang tahun 1995-1996.

Pada tanggal 29 November 2001, George Harrison meninggal dunia. Hal yang amat membekaskan duka yang mendalam bagi para fans The Beatles di seluruh dunia, mengingat penggarapan album solo terbaru George saat itu sedang memasuki tahap akhir dan direncanakan bakal rilis tahun 2002. Akhirnya, album terakhir George diselesaikan oleh Dani, anak tunggalnya, dan dirilis sesuai jadwal. Album ini diberi titel Brainwashed.

Previous posts